Pada hari Rabu, 16 Juli 2025, SMKN 1 Ponjong kedatangan beberapa tamu narasumber yang luar biasa, mereka adalah perwakilan dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Gunungkidul yang akan menyampaikan materi tentang keselamatan berlalu lintas, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gunungkidul yang akan menjelaskan materi pemilih pemua/ pemilih Gen Z dalam PEMILU, dan dari Kejaksaan Negeri Gunungkidul yang akan menyampaikan paparan tentang sekolah anti korupsi. Beberapa materi ini diharapkan mampu memperkaya kesadaran dan pembentukan karakter para siswa baru. Kegiatan MPLS hari ketiga diawali dengan apel pagi dan senam anak Indonesia hebat
Materi tentang keselamatan berlalu lintas disampaikan di lapangan upacara SMKN 1 ponjong . kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh siswa kelas X namun juga diikuti oleh siswa kelas XI sebagai kegiatan penguatan karakter. Narasumber menjelaskan bahwa keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama yang harus dijaga demi terciptanya kenyamanan dan keamanan di jalan raya. Keselamatan berlalu lintas merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap pengguna jalan, baik pengendara kendaraan bermotor, pejalan kaki, maupun penumpang. Semakin padatnya kendaraan di jalan, risiko kecelakaan lalu lintas pun meningkat. Dengan mematuhi aturan dan menerapkan prinsip keselamatan, kita bisa melindungi diri sendiri serta orang lain dari risiko kecelakaan yang berbahaya. Satlantas Kabupaten Gunungkidul menegaskan pentingnya standard keamanan dalam berkendara seperti spion, helm standard, knalpot orisinil, lampu kendaraan. Tidak lupa narasumber selalu mengingatkann tertib dalam berkendara dengan selalu membawa surat surat berkendara yaitu SIM dan STNK
Selanjutnya para siswa baru kelas X diajak berkeliling mengenal lingkungan sekolah yang dipandu oleh pengurus OSIS SMKN 1 Ponjong. Kegiatan ini dimaksudkan agar para siswa baru lebih mengenal lingkungan sekolahnya dan mengidentifikasi sarana dan fasilitas pembelajaran yang ada di SMKN 1 Ponjong . School Tour ini dipandu oleh kakak kelas dengan cara yang santai dan informatif, membuat siswa baru merasa lebih akrab dengan lingkungan baru mereka. Selain mengurangi rasa canggung, kegiatan ini membantu siswa memahami tata cara penggunaan fasilitas, sehingga mereka lebih siap menjalani kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Memasuki acara selanjutnya adalah materi tentang pemilih pemua/ pemilih Gen Z dalam PEMILU oleh narasumber dari KPU Kabupaten Gunungkidul. Masih sama seperti hari sebelumnya, konsep pemnyampaian materi dilakukan dengan konsep podcast di Gedung E SMKN 1 Ponjong. Menurut narasumber pemilih pemula adalah warga negara yang baru pertama kali bisa menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum, biasanya saat sudah mencapai usia 17 tahun. Anak-anak SMK yang sudah memenuhi syarat usia termasuk dalam kategori ini. Mereka memiliki peran penting sebagai generasi muda yang akan menentukan masa depan bangsa lewat suara mereka. Para siswa baru mengikuti kegiatan ini dengan tertib dan mereka bertanya kepada narasumber Ketika sesi tanya jawab dimulai. Materi terakhir hari ketiga adalah tentang sekolah anti korupsi yang dibawakan oleh Kejaksaan Negeri Gunungkidul, materi ini sanggat penting mengingat Korupsi di Indonesia masih menjadi momok serius yang sulit diatasi. Korupsi di Indonesia bahkan sudah dikenal sejak zaman kolonial dulu. Para pejabat menggunakan kekuasaannya untuk mengorupsi upeti yang dibayar oleh rakyat. Bahkan pada zaman cultur stelsel dulu, para pejabat menyalahgunakan kekuasaannya untuk memperoleh hadiah dari pemerintah Belanda yang disebut dengan culture procenten (Rickleff : Sejarah Indonesia Modern : 2008). Pembangunan jalan Anyer- Pnarukan (Jalan Pantura yang selama ini kita anggap sebagai kerja rodi tanpa upah ternyata fakta baru ditemukan bahwa upah tersebut ada namun tidak mdibayarkan kepada para pekerja dan hanya terhenti di para mandor dan kepala Desa. Narasumber menyampaiakan bahaya laten korupsi dan nupaya pencegahannya. Narasumber berpesan agar sekolah jangan pernah bosan untuk melakukan sosialisasi secara terus menerus tentang perilaku anti korupsi ini. Hal ini bertujuan agar siswa semakin terdidik untuk tidak melakukan korupsi semenjak dini, misalnya, menyelipkan pesan-pesan anti korupsi setiap sambutan saat upacara bendera di sekolah. MPLS hari ketiga berakhir pada pukul 14:00 ditandai dengan diadakan apel siang. (HUMAS_BangSa)

