Penyelarasan Kurikulum Berbasis Dunia Kerja Jurusan TKR dengan NISSAN

“Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja tetapi harus juga mendidik si murid akan dapat mencari sendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum” (Ki Hadjar Dewantara). Kutipan diatas merupakan salah satu konsep yang bersifat universal yang digunakan dalam sistem pendidikan guna memenuhi kebutuhann soft skill dan hard skill murid untuk menjawab tantangan zaman. Sesuai dengan kutipan tersebut, SMK Negeri 1 Ponjong melakukan implementasi dengan mengadakan kegiatan  Sinkronisasi Kurikulum untuk jurusan Tekhnik Kendaraan Ringan (TKR). Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Juli 2025 bertempat di laboratorium multimedia mulai dari pukul 08:00 sampai selesai.

Maraknya perkembangan tekhnologi di era globalisasi, dunia pendidikan dituntut untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu beradaptasi dengan dinamika dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat. Salah satu strategi penting untuk menjawab tantangan ini adalah melalui penyelarasan kurikulum , yaitu proses penyesuaian antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan dunia nyata, baik dari sisi industri, masyarakat, maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyelarasan kurikulum adalah proses penyesuaian antara materi pembelajaran yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan nyata di dunia kerja. Dalam konteks jurusan TKR, hal ini berarti menyesuaikan standar kompetensi siswa dengan perkembangan teknologi otomotif seperti kendaraan listrik, sistem injeksi bahan bakar, sistem diagnosis elektronik, dan standar bengkel modern

Ibu Nurwastuti Setyowsti, S.Pd I selaku kepala SMKN 1 Ponjong menjelaskan dalam pengantar kegiatan ini bahwa tujuan penyelarasan kurikulum adalah untuk mencetak lulusan siap kerja yang unggul dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri sesuai perkembangan zaman. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa SMKN 1 Ponjong berkomitmen meningkatkan link & match dengan dunia kerja dan dunia industri (DUDI). Permasalahan yang muncul selama ini di satuan pendidikan SMK adalah terbatasnya keterlibatan DUDI dalam perencanaan kurikulum, kurikulum belum selalu menyesuaikan tren industri terbaru serta peralatan praktik di sekolah yang tidak selalu mutakhir. Hal ini menjadi poin yang harus di selesaikan, salah satunya adalah dengan penyelarasan kurikulum disesuaikan dengan perkembangan zaman dan berkolaborasi dengan DUDI

Pemateri kegatiatan ini adalah Bapak Andy Bahrudin, S.M, beliau menjabat sebagai foreman di PT. Wahana Sun Solo (Indomobil NIssan Citroen Solo Baru). Beliau menegaskan pentingnya kolaborasi antara DUDI dan sekolah agar murid mengetahui kebutuhan industri yang terus berkembang. PT Wahana Sun Solo membuka peluang bagi para siswa untuk melaksanakan PKL. Tidak hanya itu, PT Wahana Sun Solo juga memberi kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk melakukan magang.  Pak Andy menyampaikan pentingnya penyelarasan pembelajaran berbasis dunia kerja di satuan pendidikan. PT Wahana Sun Solo memiliki program membangun jembatan pendidikan dan dunia kerja dengan fokus pada industri otomotif. Program ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pendidikan formal dan kebutuhan industri. Menurut beliau tantangan pembelajaran berbasis dunia kerja adalah ketidaksesuaian kurikulum, kesenjangan kompetensi, keterbatasan praktik dan kurangnya akses ke tekhnologi. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Pak Andy memperkenalkan konsep program kelas industri yang didalamnya memiliki beberapa muatan inti antara lain : pembelajaran terintegrasi yaitu menggabungkan teori dan praktek untuk mendapat pengalaman yang realistis, kerjasama dengan bengkel resmi Nissan untuk menyediakan lingkungan belajar yang autentik, kurikulum yang disesuaikan dengan standar industri, dan membangun kompetensi teknis, soft skill dan etika kerja sesuai standar industri. Bengkel Nissan siap memberikan sarana akses fasilitas peralatan, pembekalan praktik dan bimbingan dari tenaga profesional.

Pada akhir sesi kegiatan dilakukan diskusi antara guru dan tenaga kependidikan jurusan TKR dengan PT Wahana Sun Solo untuk melakukan penyelarasan kurukulum berbasis dunia kerja. Kegiatan ini diharapkan mampu meniningkatkan soft skill dan hard skill peserta didik jurusan TKR agar mampu menciptakan lulusan yang unggul dan siap bekerja sesuai dengan kebutuhan industri. Tentu rangkaian kegiatan ini merupakan salah satu program untuk mewujudkan SKIPO jaya, SKIPO hebat, SKIPO terbaik. (HUMAS_BangSa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *